-->

Cara Investasi Crypto untuk Pemula [Praktik Terbaik]

Juli 12, 2024

Ketika harga cryptocurrency mengalami peningkatan, biasanya banyak orang mulai tertarik untuk investasi di aset crypto (kripto). Untuk beberapa hal, kripto sebenarnya juga memiliki beberapa kesamaan dengan saham, dimana tidak semua crypto layak untuk kita koleksi, pun dengan kapan waktu untuk investasi, akan sangat berpengaruh terhadap hasil investasi kita.

 

Dalam kesempatan kali ini, typograp.com akan membahas panduan dan cara investasi crypto untuk pemula. Melalui artikel kali ini, kami akan membantu kamu untuk memahami apa itu crypto, jenis-jenisnya, hal-hal yang perlu di pertimbangkan, serta panduan teknis terkait cara investasinya agar profit.

 

Di akhir artikel, kami juga akan membagikan grup belajar crypto dimana kamu bisa bergabung dan tanya jawab dengan pecinta crypto lainnya.

 

Artikel kali ini akan cukup panjang agar semua point yang kami maksud bisa tersampaikan. Jadi luangkan sedikit waktu, siapkan kopi atau teh kalian, dan baca pelan-pelan sampai habis ya.

 

Apa itu Mata Uang Kripto?

cara investasi kripto untuk pemula

Koin Kripto atau cryptocurrency merupakan mata uang digital yang secara konsep tidak jauh berbeda dengan mata uang seperti rupiah, yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Namun di beberapa negara, seperti Indonesia, kripto tidak diakui sebagai alat pembayaran.

 

Selain itu, kripto juga sering dimanfaatkan sebagai aset investasi, dimana investor membeli koin kripto dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan. Karena memiliki fungsi ganda inilah yang membuat kripto termasuk kelas aset investasi dengan harga sangat volatile (tidak stabil).

 

Selain itu, kripto juga dikenal sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi, yang artinya tidak ada lembaga otoritas yang memantau secara langsung atau mengatur penerbitannya, hal ini juga yang membuat aset dalam bentuk kripto, tidak bisa di bekukan oleh lembaga pemerintahan.

 

Sebagai mata uang digital, setiap unit dari mata uang kripto tidak bisa kita pegang layaknya uang cash, namun setiap unit kripto yang sering disebut sebagai koin atau token, dalam pembuatannya melalui proses validasi menggunakan teknologi blockchain.

 

Bagian ini juga dikenal sebagai distributed ledger technology, dimana dalam prosesnya akan menghasilkan catatan yang lengkap dan terenkripsi dari setiap koin dan transaksi yang terkait.

 

Catatan tersebut bersifat terdistribusi dan terhubung ke seluruh jaringan, dan bisa diakses oleh siapa saja. Dengan sistem yang yang seperti ini, teknologi blockchain pada kripto dikenal sangat aman, transparan, dan akurat (tidak ada kesalahan pencatatan).

 

Macam-macam Mata Uang Kripto

Ketika kita ingin investasi di kripto, hal pertama yang harus kita tentukan adalah mengetahui mata uang kripto yang ingin kita simpan. Ini merupakan salah satu pertanyaan sulit, karena menurut data dari cnbc, pada tahun 2022m jumlah koin kripto sendiri jumlahnya sekitar 20 ribu.

 

Bitcoin merupakan koin kripto pertama yang sampai saat ini dikenal sebagai kripto paling populer. Namun di pasar, investor juga mengenal istilah "altcoin" yang merujuk pada koin alternatif selain bitcoin. Sebagai pengenalan, berikut macam-macam koin kripto paling terkenal di dunia:

 

  • Bitcoin.
  • Ethereum.
  • Solana.
  • Tether.
  • BNB.
  • USDC.
  • XRP.

 

Perhatikan ini Ketika Akan Investasi Kripto

Tidak seperti Deposito yang returnnya sudah disampaikan di awal, kripto merupakan aset investasi yang sangat beresiko, bahkan beberapa orang mengatakan resiko di kripto jauh lebih besar dibandingkan saham.

 

Selain karena nilai mata uangnya yang selalu berubah-ubah dalam tempo yang cepat, beberapa koin kripto juga ada yang terkena masalah dengan penipuan. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk melakukan riset, selain browsing seperti ini, kamu juga bisa mempelajari masing-masing koin melalui dokumen white paper-nya.

 

Selain itu, perjelas juga alasan kamu investasi di kripto, apakah kamu investasi jangka panjang, atau sekedar ingin mengikuti trend kenaikan harga? Ini juga akan memudahkan kamu untuk menentukan kapan harus membeli dan menjualnya.

 

Satu lagi, jernihkan ekspektasi mu. Jangan hanya melihat dari sisi profit dan menihilkan fakta bahwa kita tidak akan pernah mengalami kerugian di kripto. Ini adalah sudut pandang yang salah, yang terkadang membuat kita terjerembab dalam jurang kerugian yang sangat dalam.

 

Dengan kata lain, kita boleh berinvestasi jika kita memang percaya akan masa depan dari koin tersebut dan siap menghadapi perubahan harga yang bisa terjadi kapan pun. Sudut pandang yang demikian bisa menjadi pondasi yang kuat, hal seperti ini bisa kita terapkan pada aset investasi yang memiliki harga sangat volatile seperti kripto.

 

Karena bagaimanapun, jenis aset yang seperti ini memiliki peluang yang sangat besar, untuk mengobrak abrik emosi kita, khususnya pada saat harga sedang turun, yang akhirnya membuat kita salah mengambil keputusan.

 

Apakah Investasi Kripto Aman?

Pertanyaan terkait keamanan kripto sebagai aset investasi tentu menjadi pertimbangan banyak orang sebelum memutuskan investasi disini. Apakah kripto aman?

 

Jika kita lihat dari sisi regulasi, di Indonesia kripto sendiri sudah diakui sebagai komoditas tidak berwujud yang bisa diperdagangkan, dimana lembaga yang mengawasi hal ini adalah Bappebti.

 

Dari informasi terakhir yang beredar, pengawasan ini nantinya akan beralih ke OJK.

 

Namun persetujuan ini hanya berlaku hanya sebagai komoditas untuk perdagangan saja, bukan sebagai alat pembayaran. Jadi apakah investasi di kripto aman? Merujuk pada hal itu, bisa kita simpulkan, investasi kripto aman.

 

Namun penting untuk kita pahami bahwa keamanan bukan jaminan bagi kita untuk mendapatkan profit, hal yang sama juga berlaku pada pasar saham. Maka dari itu, selain faktor keamanan, kita juga harus mempertimbangkan hal-hal lainnya.

 

Kelebihan Investasi Kripto

Pelindung Inflasi: Beberapa kripto seperti bitcoin memiliki jumlah pasokan yang tetap, berbeda dengan mata uang fiat yang terus mengalami peningkatan jumlah uang beredar. Karena hal ini, kripto seperti bitcoin dianggap bisa digunakan sebagai pelindung inflasi.

 

Terdesentralisasi: Berbeda dengan mata uang fiat yang dikelola oleh sebuah negara, kripto adalah mata uang dengan model terdesentralisasi, dimana lembaga otoritas seperti pemerintah tidak bisa mengatur kelayakan atau alirannya.

 

New Gold: Mata uang seperti kripto memiliki karakteristik yang mirip dengan emas yang langka dan bisa bertahan lama. Bahkan tidak sedikit pihak yang mengembangkan narasi dimana bitcoin adalah the next Gold (emas).

 

Transparant: Karena kripto menggunakan blockchain yang terdesentralisasi, siapapun bisa melihat aliran transaksi dengan mudah seperti memanfaatkan blockchain explorer pada sebuah platform. Sistem ini memungkinkan adanya transparansi untuk menghindari terjadinya hal-hal negatif seperti mark up atau hidden fee pada saat transaksi.

 

Kekurangan Investasi Kripto

Harga Tidak Stabil: kripto merupakan salah satu aset yang harganya sangat tidak stabil, hal ini bisa membuatnya terjadinya perubahan nilai dengan cepat.

 

Resiko Peretasan: Blockchain pada kripto sebenarnya sangat aman, dan teknologinya sulit untuk diretas. Namun karena mata uang ini berjalan pada infrastruktur digital, ia juga memiliki resiko atas terjadinya peretasan layaknya aktivitas online lainnya.

 

Sangat Terdesentralisasi: Kripto merupakan aset yang sangat terdesentralisasi, dimana tidak ada lembaga negara yang bisa mengatur aset ini dengan leluasa. Ini bisa menyebabkan hilangnya perlindungan hukum jika terjadi kesalahan, seperti ketika terjadi salah pengiriman atau hal lainnya.

 

Cara Investasi Kripto untuk Pemula

Jika setelah membaca seluruh informasi diatas, kamu masih tertarik untuk investasi kripto, ada beberapa hal penting yang selanjutnya harus kamu pertimbangkan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan.

 

Sekali lagi kami tekankan, layaknya investasi lain, satu-satunya tujuan kamu investasi disini adalah mencari keuntungan. Berikut kami rangkum cara investasi crypto untuk pemula:

 

1. Pilih Koin Kripto

Tidak jauh berbeda dengan investasi saham, hal pertama yang tidak kalah penting pada investasi kripto adalah memilih mata uang kripto yang akan kamu jadikan sebagai aset investasi.

 

Meskipun sebagian besar koin kripto sama-sama menggunakan blockchain, namun koin satu dan lainnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yang membuat nilainya juga berbeda.

 

Tidak hanya itu saja, karena sifatnya yang sangat terdesentralisasi, dan tidak ada lembaga otoritas yang melakukan pengaturan, tidak sedikit oknum yang menggunakan kripto sebagai medium untuk melakukan penipuan, seperti aktivitas pump-and-dump sampai dengan koin scam.

 

Maka dari itu, penting bagi kita untuk memilih koin kripto yang benar-benar aman, dan memiliki kelangsungan dalam jangka panjang. Untuk menghindari penipuan di kripto, kami sangat menyarankan kamu untuk menghindari koin-koin baru yang belum jelas track recordnya.

 

Pelajari seluruh resiko yang ada, baca dokumen white paper dari setiap koin tersebut, dan ukur sejauh mana resiko yang mungkin akan terjadi terhadap koin tersebut, meski hal ini juga sangat sulit.

 

2. Memilih Crypto Exchange

Setelah tahu harus membeli apa, salah satu pertanyaan yang ada di benak kalian mungkin adalah "investasi crypto dimana ya?". Terkait hal ini, kamu harus berkenalan dengan crypto exchange.

 

Layaknya saham, kripto juga menggunakan konsep jual beli mirip dengan bursa, dimana untuk masuk ke pasar tersebut, kita bisa mendaftar pada sebuah platform crypto exchange. Crypto Exchange disini memiliki peran yang mirip dengan broker saham, yang akan membantu kita untuk membeli, menyimpan, atau menjual aset kripto yang kita miliki.

 

Dalam memilih Crypto Exchange, kamu bisa mempertimbangkan beberapa hal seperti keamanan, fee jual beli, sampai dengan likuiditas pasar. Legalitas terkait platform exchange juga bisa harus menjadi prioritas, untuk menghindari terjadinya penipuan, seperti aset kripto yang digelapkan oleh pihak Exchange.

 

Di Indonesia, ada beberapa nama besar yang sudah memiliki reputasi bagus seperti Indodax, Toko Crypto, sampai Bittime. Sebagai pengenalan, silahkan baca beberapa artikel kami dibawah ini:

 

 

3. Pertimbangkan Crypto Wallet

Ketika mendaftar pada sebuah exchange, kamu sebenarnya sudah bisa melakukan investasi, termasuk membeli, menyimpan, dan menjual. Namun selain menyimpan kripto di platform tersebut, kita juga memiliki opsi untuk menyimpan kripto pada sebuah dompet atau wallet Crypto.

 

Layaknya Crypto Exchange, kita juga harus memilih crypto wallet dengan teliti, pastikan crypto wallet tersebut terus beroperasi sehingga kita terhindar dari kehilangan aset. Pelajari juga terkait jenis-jenis crypto wallet yang biasanya terdiri dari Cold Wallet, Warm Wallet, sampai Hot Wallet.

 

Jika tertarik memilih opsi ini, ada beberapa crypto wallet yang terkenal yang bisa digunakan sebagai contoh seperti metamask, ledger live, sampai trust wallet.

 

4. Tentukan Jumlah Investasi

Sama seperti instrumen investasi lain, memutuskan seberapa banyak uang yang kita investasikan di kripto juga harus di pertimbangkan dengan serius. Bagian ini bisa kita seleksi berdasarkan berbagai faktor seperti jumlah uang yang kamu miliki, toleransi terhadap resiko, sampai strategi investasi kita.

 

Pernah mendengar investor kripto yang mengalami kesulitan hidup karena investasinya tidak berhasil?

 

Untuk kasus yang seperti ini, kami berani menyimpulkan bahwa kesialan mereka bisa terjadi karena kita tidak mengukur resiko sebelum investasi. Pada saat memutuskan investasi, kita hanya memikirkan profit yang besar, sedangkan faktor resiko kita nihilkan.

 

Hal itulah yang membuat kita berani all in, atau mengalokasikan seluruh uang yang kita miliki pada kripto.

 

Kami tidak mengatakan ini salah, jika momennya tepat, tentu kita bisa menggandakan uang dengan cepat, namun perlu diingat, sisi lain dari investasi adalah meminimalkan resiko yang sangat mungkin bisa terjadi.

 

Jadi sebisa mungkin untuk mengalokasikan jumlah uang yang resikonya bisa kita tanggung saja. Beberapa expert, biasanya merekomendasikan untuk mengalokasikan uang mereka di kripto sebesar 2-5% dari keseluruhan aset.

 

5. Tentukan Strategi Investasinya

Setiap investor memiliki strategi investasinya sendiri, dan kami menyarankan kalian untuk memulai mencari strategi investasi kripto yang relevan dengan kebutuhan kalian.

 

Strategi investasi ini juga bisa kamu seleksi berdasarkan beberapa kriteria seperti jangka waktu investasi, apakah jangka panjang atau jangka pendek, cara membeli, apakah beli bertahap atau sekalian, swing trading atau mengambil posisi long, dan seterusnya.

 

Dengan memiliki strategi, kita akan cenderung lebih mudah, kapan untuk menentukan membeli, menjual, atau bahkan hold.

 

Selain itu, selalu sediakan ruang untuk faktor x. Kita harus paham bahwa strategi yang kita miliki mungkin tidak akan selalu akurat, dan pasti akan ada faktor x. Pastikan, resiko dari faktor x tersebut, masih bisa kita toleransi.

 

6. Kelola Investasi Kalian

Layaknya capital (modal) yang harus dikelola, apalagi ketika kondisi sedang tidak memungkinkan, aset kripto yang kita miliki juga harus kita kelola sebaik mungkin. Anggap aset kripto yang kalian miliki sebagai modal, dan harus begitu.

 

Yang menarik, investasi di kripto sebenarnya sedikit unik, dibandingkan aset lain. Meski di Indonesia aset ini tidak bisa digunakan untuk alat pembayaran, namun di internet, kita juga bisa melakukan pembelian dengan kripto.

 

Jadi pilihan penggunaanya cukup banyak, apakah harus digunakan untuk membayar sesuatu, investasi jangka panjang, atau hal lainnya.

 

Lagi-lagi, pengelolaan ini juga harus kalian sesuaikan dengan strategi investasi yang kalian pilih, apakah melakukan pembelian secara reguler, diversifikasi, dan lain sebagainya.

 

7. Hindari Trading Harian di Kripto

Berbeda dengan saham atau forex, dimana kita bisa membeli pada pagi hari, dan menjualnya pada sore hari, di kripto untuk mendapatkan keuntungan dengan cara seperti ini relatif lebih sulit untuk dilakukan.

 

Hal ini karena pajak untuk pembelian kripto sebenarnya cukup tinggi, dan perubahan diatas 10% itu biasanya membutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu.

 

Memang ada skenario lain yang memungkinkan kita bisa untung dari trading harian di kripto, yakni membeli altcoin yang sekali naik, bisa puluhan persen, atau bahkan meme coin.

 

Namun seperti yang kita tahu, meme coin memiliki kredibilitas yang buruk, bahkan beberapa expert mengatakan dengan jelas, kalau disana ada aktivitas pump-and-dump.

 

Alih-alih mencoba untuk mempertaruhkan keberuntungan kita pada aktivitas seperti ini, ada baiknya kita membeli koin yang lebih bagus seperti bitcoin atau ethereum. Jika memang ingin investasi jangka pendek, ada baiknya kita memilih opsi swing saja, yakni membeli untuk kita hold beberapa bulan, lalu kita jual.

 

Itulah beberapa tips dan cara investasi kripto untuk pemula, dimana menurut typograp.com, ini adalah praktik terbaik yang bisa kita lakukan pada saat ingin investasi atau mempelajari kripto. Jika kamu tertarik dengan kripto, dan ingin mendapatkan informasi terupdate terkait hal ini, silahkan bergabung di grup kripto yang dikelola typograp melalui menu dibawah ini.

 

Referensi Utama:

https://www.stash.com/learn/how-to-invest-in-cryptocurrency/
https://www.forbes.com/advisor/in/investing/cryptocurrency/advantages-of-cryptocurrency/

 

Icon

Komunitas Crypto Indonesia

Gabung dan chit chat bersama pecinta dan investor crypto lainnya melalui grup WA dan TELEGRAM.

Artikel Selanjutnya Next Post
Artikel Sebelumnya Previous Post
Google News

Ikuti typograp.com di instagram

Advertisement